Lingkaran Empat Musim
6 Desember 2009 991 views One Comment
Bunga bunga bermekarandalam angin musim semi
Kita memulai hari hari
Lihat kuatnya bunga kecil yang rapuh
Ia lalui musim dingin dalam harapan
Dengan indahnya ia merekah
Tidakkah kau tahu kekuatan tekad?
Musim panas saat kita berbagi cerita
Semilir angin di pucuk pucuk cemara
Menaungi aku, kau, kita semua
Daun daun coklat musim gugur
Aku tahu waktuku belum tiba
Semangat juang yang tak jua kendur
Takkan kubiarkan pupus
Aku ingin seperti dandelion
Membubung tinggi di luasnya angkasa
Hujan salju musim dingin
Serpih serpih cita
Kristal kristal asa
Dapatkah kau keluar dari kebekuan?
atau berhenti dan menyerah?
Aku percaya gletser pun kan mencair
Ia hanya butuh sedikit kehangatan
Seperti yang diberikan mentari padamu
Aku akan tetap berlari,
Menyongsong musim semi
Kepergianmu
Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku
Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi
Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas